background img

The New Stuff

Merancang Praktikum Sederhana



LAPORAN LEMBAR KERJA SISWA
PRAKTIKUM MENGUJI LARUTAN ASAM BASA MENGGUNAKAN INDIKATOR ALAMI





Oleh:
    Muthia Alvita                                    ( 11150162000045 )
       Dita Farastika                           ( 11150162000054 )
              Abdul Rifky                                    ( 11150162000075 )









PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015










LEMBAR KERJA SISWA
I.                   JUDUL     : Menguji Larutan Asam Basa Menggunakan Indikator Alami
II.                TUJUAN  :
2.1  Untuk mengetahui larutan yang di uji termasuk asam, basa, atau netral dengan menggunakan indikator alami
2.2  Untuk mengetahui perubahan warna yang terjadi pada beberapa ekstrak yang alami
III.             LANDASAN TEORI      :
Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang berbeda misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru. Disekitar kitaa terdapat beberapa zat warna alaminya yang dapat digunakan sebagai indikator seperti kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna dengan syarat dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda. Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa atau netral. 
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat. Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Masam ketika dilarutkan dalam air.
2.      Asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit, teruma bila asamnya asam pekat.
3.      Asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4.      Asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan elektrolit.

Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air. Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.      Kaustik
2.      Rasanya pahit
3.      Licin seperti sabun
4.      Ph nya lebih dari air suling
5.      Mengubah lakmus merah menjadi biru
6.      Dapat menghantarkan arus listrik

a.       Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
b.      Indikator Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk. Begitu sebaliknya.
c.       Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau dan lain – lain.


IV.             ALAT DAN BAHAN      :

4.1 Alat :
1.      Satu buah cobek batu
2.      Lima buah gelas plastik
3.      Satu lembar kain
4.      Satu buah pipet
4.2. Bahan:
1.      Air sabun
2.      Air cuka
3.      Air atau aquades
4.      Ekstrak bunga pacar galuh
5.      Ekstrak bunga gemitir
6.      Ekstrak bunga anggrek
7.      Ekstrak bunga jepun
8.      Ekstrak bunga jepun jepang
9.      Ekstrak Bungan kembang kertas

V.                PROSEDUR KERJA
1.      Bahan-bahan yang akan di uji dihaluskan dengan cobek batu , jika sudah halus ditambahkan sedikit air, lalu bahan diekstrak dan dipisahkan ampasnya
2.      Larutan cuka dan air sabun disediakan.
3.      Larutan cuka diteteskan sebanyak 4 tetes dengan pipet kedalam gelas plastik , lalu di ulangi kembali dengan cuka.
4.      Bahan-bahan yang telah diekstrak diteteskan sebanyak 3 tetes kedalam air sabun dan cuka yang ada pada gelas plastik, pada bahan-bahan yang lain dilakukan hal yang sama.
5.      Perubahan warna dicatat dan diamati

VI.             HASIL PENGAMATAN
Larutan Ekstrak
Perubahan Warna Pada Larutan Ekstrak
Awal
Air Sabun
Cuka
Bunga pacar galuh
Merah tua
Jingga
Merah
Bunga gemitir
Jingga
Kuning
Jingga
Bunga anggrek
Ungu
Coklat
Merah bata
Bunga jepun
Kuning
Kuning
Jingga
Bunga jepun jepang
Coklat
Jingga
Jingga
Bunga kembang kertas
Merah
Pink
Merah

VII.          PEMBAHASAN
Telah disebutkan bahwa asam mempunyai rasa asam, sedangkan basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak diantaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atau bahkan bersifat racun.
Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator alami, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa). Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut:
1.      Pengujian menggunakan air sabun
Pada pengujian ekstrak bunga pacar galuh yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna merah. Pada pengujian ekstrak bunga gemitir yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak bunga anggrek yang ditambah cuka  menghasilkan perubahan warna merah Bata. Pada pengujian ekstrak bunga jepun yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna kuning.Pada pengujian ekstrak bunga jepun jepang yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak bunga kembang kertas yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna pink. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat basa.
2.      Pengujian menggunakan cuka
Pada pengujian ekstrak bunga pacar galuh yang ditambah cuka  menghasilkan perubahan warna merah. Pada pengujian ekstrak bunga gemitir yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak bunga anggrek yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna merah bata. Pada pengujian ekstrak bunga jepun yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna jingga.Pada pengujian ekstrak bunga jepun jepang yang ditambah air sabun menghasilkan perubahan warna jingga. Pada pengujian ekstrak bunga kembang kertas yang ditambah cuka menghasilkan perubahan warna merah. Hal ini menunjukkan bahwa air sabun bersifat asam.

VIII.       KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa masing-masing ekstrak dari bahan alami yang telah diuji coba dapat menunjukan sifat larutan yang ditetesi, hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perubahan warna dasar dari masing-masing ekstrak.
Perubahan warna:
Dari hasil uji coba diatas, umumnya larutan yang  bersifat asam menghasilkan warna kuning, merah atau jingga atau warna yang lebih muda dari warna awal. Sedangkan larutan yang bersifat basa umumnya menghasilkan warna coklat atau kuning.
 Indikator cuka, merupakan asam sedangkan indikator air sabun, adalah basa. Ekstrak yang cocok sebagai penguji indikator adalah  bunga yang berwarna merah dan ungu karena mengalami perubahan warna yang mencolok.

IX.              DAFTAR PUSTAKA
Dianti, Vera. 2014. Indikator Asam Basa Alami. http://veradianti.blogspot.com/2014/05/indikator-asam-basa-alami.html. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015.
Kusumawardani, Niken. 2013. Laporan Praktikum Kimia. http://coretankinamori.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-kimia_2.html. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015.
Widjojo, Charlotte. 2013. Laporan Praktikum Kimia Menguji Larutan Asam Basa Menggunakan Indikator Alami. https://www.academia.edu/4893859/LAPORAN_PRAKTIKUM_KIMIA_MENGUJI_LARUTAN_ASAM_BASA_MENGGUNAKAN_INDIKATOR_ALAM. Diakses pada tanggal 15 Januari 2015.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts